TANDA-TANDA IBADAH DI BULAN RAMADHAN DITERIMA

Ilustrasi/Risda

5- Membenci kemaksiatan dan kemunkaran. Firman Allah:

وَ  لٰـكِنَّ  اللّٰهَ  حَبَّبَ  اِلَيْكُمُ  الْاِ يْمَا نَ  وَزَ يَّنَهٗ  فِيْ  قُلُوْبِكُمْ  وَكَرَّهَ  اِلَيْكُمُ  الْكُفْرَ  وَا لْفُسُوْقَ  وَا لْعِصْيَا نَ  ۗ اُولٰٓئِكَ  هُمُ  الرّٰشِدُوْنَ

“…Tetapi Allah menjadikan kamu cinta kepada keimanan, dan menjadikan (iman) itu indah dalam hatimu, serta menjadikan kamu benci kepada kekafiran, kefasikan, dan kedurhakaan. Mereka itulah orang-orang yang mengikuti jalan yang lurus,” (QS. Al-Hujurat: 7)

• Berbagai kemunkaran dan kemaksiatan selalu berawal dari munculnya rasa suka terhadap kemaksiatan dan kemunkaran tersebut di dalam hati. Karena itu, jangan pernah menganggap remeh adanya rasa suka atau simpati terhadap kemaksiatan dan kemungkaran, sekalipun sangat lemah. Karena bisa tumbuh membesar dan tidak terkendalikan.

6- Merasa khawatir berbagai ibadah dan amal salehnya tidak diterima Allah. Firman Allah:

وَا لَّذِيْنَ  يُؤْتُوْنَ  مَاۤ  اٰتَوْا  وَّ  قُلُوْبُهُمْ  وَجِلَةٌ  اَنَّهُمْ  اِلٰى  رَبِّهِمْ  رٰجِعُوْنَ

“dan mereka yang memberikan apa yang mereka berikan (sedekah) dengan hati penuh rasa takut (karena mereka tahu) bahwa sesungguhnya mereka akan kembali kepada Tuhannya,” (QS. Al-Mu’minun: 60)

* Perasaan ini diperlukan agar orang yang telah dikaruniai ketaatan tidak merasa ‘ujub (bangga) terhadap amal-amal salehnya dan tidak merasa cukup dengan berbagai ketaatan yang telah dilakukan.

7- Menganggap kecil dan sedikit berbagai amal kebaikan yang telah dilakukan.

• Karena seberapa pun besarnya amal kebaikan yang telah dilakukan, tidak cukup untuk mensyukuri semua nikmat Allah yang diberikan kepadanya. Baik nikmat zahir yang ada di dalam fisiknya atau pun nikmat batin berupa hidayah, keimanan dan ketaatan.***

Laman: 1 2 3

Tags: , ,