Oleh : KH. Hilmi Aminuddin
Kita sudah mendeklarasikan sebagai partai dakwah, nahnu abnau harokah islamiyah (kita adalah anak-anak pergerakan Islam), tentu mas’uliyah (tanggung jawab) dakwah sangat besar dimana peran amar makruf nahi mungkar harus selalu tampil di dalam maupun diluar partai kita.
Tidak mungkin bisa nahi mungkar kalau tidak memiliki izzah (wibawa) dan syaja’ah (keberanian) serta tidak mempunyai basis aqidah dan idealisme yg kuat.
Amar maruf merupakan usaha mengkonsolidasikan dan memobilisasi seluruh potensi positif yang ada dalam diri umat, sementara Nahi mungkar adalah bagaimana mempersempit potensi negatif yg ada dalam diri umat dan bangsa serta memperkecil potensi destruktif yang akan memecah belah dan merusak ummat dan bangsa.
Al-Haq harus mudzhoharoh, harus tampil sehingga potensi negatif atau kebatilan akan tersisih, wa qul ja-al haqqa wazahaqol bathil….
Peran amar maruf nahi mungkar harus dibawa kemana saja, termasuk dalam koalisi politik. Peran ini tidak bisa di krangkeng, dipasung. Amar maruf ini untuk kebaikan bersama, bagi bangsa dan negara.***