Doa Adam dan Doa Iblis

Ilustrasi Berdoa. (f/kanalaceh)

Namun bagaimana bereaksi setelah berbuat dosa? memakan buah dari pohon terlarang, lalu ia bertaubat dengan doanya yang mahsyur,
رَبَّنَا ظَلَمْنَآ أَنفُسَنَا وَإِن لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ ٱلْخَٰسِرِينَ
“Ya Tuhan kami, kami telah menzhalimi diri kami sendiri. Jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang rugi.”
(QS Al-Aʻrāf, 7: 23)

Perhatikanlah kedua reaksi yang sangat berbeda ini. Keduanya berbuat dosa. berbuat dosa, tetapi dosanya membawanya kepada kekafiran. Dia malah semakin sombong dan menantang. juga berbuat dosa, tetapi dosanya membawa dirinya kepada taubat. Maka Allah terima taubatnya .

Ibrah
Kita ambil pelajaran dari sini bahwa berbuat dosa adalah manusiawi. Tidaklah kita menjadi manusia pertama dan terakhir yang melakukan dosa. Setiap manusia pasti akan berdosa. Ayah kita Adam melakukan dosa. Kita bukan malaikat. Tetapi apa yang kita lakukan setelah berbuat dosa? Apakah kita mengikuti Adam atau kita memilih bereaksi seperti ? Kita semua punya dua pilihan.

Jika kita ikuti Adam, kita bertaubat atas dosa kita. Jika kita ikuti , kita merasa sudah tanggung kepalang basah berbuat dosa, lalu dengan sombong kita lakukan terus dosa tersebut. Ini adalah pelajaran pertama.

Pelajaran yang kita peroleh berikutnya adalah bahwa tidak semua dosa itu memiliki tingkatan yang sama. Dosanya Adam adalah dosa hawa nafsu, sedangkan dosanya adalah dosa kesombongan.

Dosa kesombongan selalu lebih buruk dibanding dosa hawa nafsu. Dosa hawa nafsu tetap saja salah dan haram untuk dilakukan. Tetapi dosa hawa nafsu tidaklah seburuk dosa sombong, dosanya Iblis. Iblis menolak perintah Allah. Dan hal ini membawa kita pada satu poin penting: jika kita melakukan dosa, akuilah itu adalah perbuatan dosa.

Bukan berarti kita boleh melakukan dosa, tetapi ketika kita melakukan dosa, kita punya dua pilihan. Pilihan pertama, kita mengakui dan paham bahwa kita telah melakukan dosa.

Pilihan kedua, kita tidak peduli sama sekali tentang perbuatan dosa tersebut, tidak peduli sama sekali tentang hukum atau syariʿah yang melarang perbuatan dosa tersebut. Pilihan kedua ini adalah apa yang dilakukan oleh Iblis, yaitu menolak syariʿah dari Allah dan inilah yang dinamakan kufur atau kafir.

Laman: 1 2 3 4 5 6

Tags: , , ,