Yusuf menegaskan walaupun selama ini PKS dianggap tidak memiliki modal dana, namun pada kenyataannya setiap Pilkada PKS sukses mendulang suara yang signifikan. Contohnya pada Pilkada Kepri sebelumnya, di mana Suryani yang menjadi Calon Wakil Gubernur mendampingi H. Isdianto sebagai Calon Gubernur Kepulauan Riau.
“Bahkan pada Pemilukada lima tahun lalu suara INSANI mengungguli suara Marlin untuk di Kota Batam. Hal itu terjadi karena ketika kader PKS yang diusung, maka seluruh kader akan bahu-membahu mengeluarkan biayanya untuk membantu memenangkan calon atau kader yang diusung tersebut”, lanjut Yusuf.
Yusuf melanjutkan jika pun tidak menjadi Wali Kota Batam, maka DPD PKS akan memprioritaskan mendukung Wali Kota yang mengajak kader PKS untuk menjadi wakilnya.
“Misalkan Bapak Amsakar Achmad bisa disandingkan dengan Bu Suryani, atau Bu Marlin bisa disandingkan dengan Pak Raden atau dengan saya,” katanya.
Dalam kesempatan yang sama Suryani yang hadir dalam acara tersebut juga menyatakan kesiapannya untuk menjadi pendamping Pak Amsakar atau siapa pun jika memang itu sudah menjadi keputusan oleh PKS sesuai mekanisme yang ada.
“Insya Allah jika itu keputusan dari mekanisme dan syuro PKS, maka saya akan ikut dan siap untuk mendampingi siapa pun baik menjadi Calon Wakil Walikota maupun Calon Wakil Gubernur”, tegas Suryani.
Dalam kesempatan tersebut Raden Hari Tjahyono lebih fokus menanggapi tentang amunisi atau biaya pemenangan PKS yang selama ini berasal dari kader. Bisa dibilang PKS juga bisa unlimited jika memang untuk mendukung kader PKS sendiri. Ia berikan contoh ketika Pilkada 2019 lalu, di mana PKS mengusung Isdianto-Suryani dan hasilnya untuk di kota Batam, suara pasangan tersebut lebih unggul dibanding pasangan yang lainnya.***
Tags: PKS, Raden Hari Tjahyono, Suryani, Yusuf